Merupakan
suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien
beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk
mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya. Terapi suportif
menawarkan dukungan kepada pasien oleh seorang tokoh yang berkuasa selama
periode penyakit, kekacauan atau dekompensasi sementara. Pendekatan ini juga
memiliki tujuan untuk memulihkan dan memperkuat pertahanan pasien dan
mengintegrasikan kapasitas yang telah terganggu. Cara ini memberikan suatu
periode penerimaan dan ketergantungan bagi pasien yang membutuhkan bantuan
untuk menghadapi rasa bersalah, malu dan kecemasan dan dalam menghadapi
frustasi atau tekanan eksternal yang mungkin terlalu kuat untuk dihadapi.
Tujuan:
· Mendukung
fungsi-fungsi ego, atau memperkuat mekanisme defensi yang ada
· Memperluas
mekanisme pengendalian yang dimiliki dengan yang baru dan lebih baik.
· Perbaikan
ke suatu keadaan keseimbangan yang lebih adaptif.
· Menaikkan
fungsi psikologi dan social
· Menyokong
harga dirinya dan keyakina dirinya sebanyak mungkin
Cara
atau pendekatan: bimbingan, reassurance,
katarsis emosional, hipnosis, desensitisasi, eksternalisasi minat, manipulasi
lingkungan, terapi kelompok.
Macam-macam
teknik terapi suportif:
a.
Guidance/Bimbingan, yakni prosedur
pemberian pertolongan secara aktif dengan cara memberikan fakta dan
interpretasi' dalam bidang pendidikan, pekerjaan, hubungan sosial dan
bidang-bidang Kesehatan
b.
Manipulasi lingkungan, yakni usaha untuk
menyelesaikan problem-problem emosional klien dengan cara menghilangkan atau
mengubah unsur-unsur lingkungan yang tidak menguntungkan
c.
Eksternalisasi perhatian, yakni usaha
untuk mengalihkan perhatian klien yang mengalami keeeinasan atau depresi dengan
jalan memberikan dorongan agar klien dapat memulai lagi aktivitas yang pernah
disenanginya ataupun mengembangkan kesenangan baru untuk mengisi waktu
senggangnya. Jenis-jenis eksternalisasi perhatian antara lain terapi kerja,
terapi musik,terapi gerak dan tari, terapi syair, terapi social
d.
Sugesti-prestis, yakni usaha terapis
untuk mensugesti klien, yakni memberikan pengaruh psikis tanpa daya kritik
e.
Meyakinkan kembali (reassurance), terapi
ini biasanya menyertai pada setiap terapi. Klien yang merasa dieengkam
ketakutan yang irasional perlu ditenangkan dan dihibur.Terapis perlu
mendiskusikan ketakutan-ketakutan tersebut secara terbuka dengan kliennya untuk
menjelaskan bahwa ketakutan itu tidak rasional atau tidak berdasar
f.
Dorongan dan paksaan, yakni dengan
memberikan ren-'ara' dan punishment untuk menstimulasi perilaku klien sesuai
yang diharapkan. Di antaranya dengan cara klien diberi tugas untuk melawan
impuls-impuls yang menimbulkan neurotik, berusaha menghilangkan atau mengurangi
intcnsitasnya sampai di bawah titik kritis
g.
Persuasi, yakni mendasari diri pada
anggapan bahwa dalam diri klien mempunyai sesuatu kekuatan untuk proses
emosinya yang patologis dengan kekuatan dan kemampuan ataupun dengan
menggunakan common sensenya sendiri, sebab pada umumnya orang yang menderita
gangguan jiwa dalam keadaan intelek tertutup emosi
h.
Pengakuan dan penyaluran, yakni dengan
cara mengeluarkan isi hati kepada orang lain. Pendekatan ini untuk mengurangi
tekanan yang ada pada klien, sebab dengan adanya pengakuan dan penyaluran maka
segala rasa tertekan yang mengganjal dapat dilepaskan (katarsis)
i.
Terapi kelompok pemberi inspirasi, yakni
terapi kelompok yang terdiri dari klien yang memiliki problem sejenis
Psikoterapi
Reedukatif
Untuk mencapai pengertian tentang
konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha
berencana untuk menyesuaikan diri, memodifikasi tujuan dan membangkitkan serta
mempergunakan potensi-potensi kreatif yang ada.
Tujuan:
· Mengubah
pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan (habits)
tertentu dan membentuk kebiasaan yang lebih menguntungkan.
Cara-cara psikoterapi
reduktif antara lain :
a. terapi
hubungan antar manusia (relationship therapy)
b. terapi
sikap (attitude therapy)
c. terapi
wawancara (interview therapy)
d. analisa
dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolfmeyer)
e. konseling
terapetik
f. terapi
case work
g. reconditioning
h. terapi
kelompok yang reduktif
i.
terapi somatic 2
Psikoterapi
Rekonstruktif
Terapi
Rekonstruktif yakni menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi
bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi. Terapi ini untuk
mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya di alam tak sadar,
dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luar daripada struktur
kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian
diri yang baru.
Tujuan :
· Dicapainya
tilikan (insight) akan
konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur
kepribadian seseorang.
· Perombakan
radikal daripada corak kepribadian hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian
diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan
emosional dengan dilahirkannya potensi adaptif baru.
Cara atau pendekatan: Psikoanalisis
klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut,
dll.), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau dinamik.Sumber :