Senin, 08 Juli 2013

Serangan Tiba - Tiba

Jlebb Jlebb Jlebb


Baru terasa orang yang pernah kita sayang pergi sama orang lain. Gw berusaha tegar ngeliat semua hal itu, semua fotonya, semua tweetnya, dan semua coment FBnya. Dirumah gw cuma bisa ngeliat doang *ngenes gilaaa

Rasanya itu kaya mau nangis senangis - nangisnya, tapi air mata ini gak mau keluar setetespun, cuma bisa ngerasain sesek disini *nunjuk dada.

Dari semua itu, yang paling berart adalah ketika orang itu masih sering ketemu kita,, berpura - pura untuk tidak melihat dan berpura - pura untuk tersenyum setiap saat bener - bener kaya akting di TV, harus serius dan menjiwai, atau semua kesedihan kita bakal nongol dan diliat orang.

Untuk ngakalin itu semua gw mendengarkan lagu - lagu sendu sambil inget semua kenangan itu, berharap kalo itu bisa ke apus dengan cepat karena rasanya nyiksaa..


Setiap hari selama beberapa minggu kaya gitu, perlahan rasanya memudar dan berkurang. Dan setelah berbulan - bulan berlalu tanpa komunikasi gw bisa mengikhlaskan itu semua. Gak mudah dan butuh perjuangan banget untuk bertahan dari kondisi "kehancuran hati" itu, tapiii

Seperti ada rencana Ilahi, gw nonton film "you are the apple of my eyes"..

Kisahnya hampir sama kaya gw,, disitu diajarin banyak hal tentang cinta dan pengorbanan. Dan gw mempelajarinya.

Kurang lebih kaya gini (kalo mau PASTInya bisa nonton dewek)

"Gak mudah untuk mendoakan orang yang kita sayang bahagia  dengan orang lain"

tapi disitu ditulis

"Gw salah, ternyata kalo kita benar2 mencintai seseorang, ketika ada orang lain yang sangat mencintainya, maka dari lubuk hati terdalam kita akan mendoakannya bahagia selamanya" :'D

GOOD NIGHT

JESUS BLESS YOU :)

Selasa, 02 Juli 2013

Rangkuman Tugas Kesehatan Mental

Holaa,, selamat malam..

Ini post terakhir dimata kuliah kesehatan mental gw. Posisi gw ada di semester 4 dan akan berlanjut ke semester 5. yeaahhh

Tulisan 1-1 (Teori Kepribadian Sehat)
Kita bahas mengenai teori kepribadian sehat. Teori kepribadian sehat yang pernah gw bahas, lebih terfokus pada teori psikoanalisa dari Sigmund Freud, teori behavioristik dari John B.Watson, dan teori humanistik dari Abraham Maslow. Pertama, kita bahas mengenai teori psikoanalisa dari Sigmund Freud, mengenai Id, Ego, dan Superego. Id atau yang familiar kita sebut dengan prinsip kesenangan (pleasure principle) berisikan hawa nafsu (instink) karena menyimpan dorongan biologis manusia, dua instink pada manusia itu adalah libido atau hasrat seksual dan thanatos hasrat akan kematian. Ego (prinsip realitas) tentu berkembangnya dari id. Secara garis besar sang ego lah yang menjembatani atau menghubungkan id dengan realitas di dunia luar. Ego yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan dari apa yang ingin manusia lakukan. Superego (prinsip sosial) disini superego berperan sebagai "penegur" jika kita melakukan hal - hal yang kurang manusiawi atau diluar batas moral seseorang. Kedua, aliran Behavioristik dari J.B. Watson Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Ketiga, aliran Humanistik oleh Abraham Maslow manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan - kebutuhan hidupnya. Kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah(bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (Aktualisasi Diri). Jadi, hirarki kebutuhan tersebut yaa seperti ini : (Bawah ke Atas)
  1. Kebutuhan fisiologis atau dasar.*
  2. Kebutuhan akan rasa aman.*
  3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi.*
  4. Kebutuhan untuk dihargai.*
  5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri.
 *No 1 - 4 Maslow menyebutnya sebagai Prinsip Homeostatik(suatu prosos yang terjadi secara terus menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.)

Tulisan 1-2 (Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan)
Secara ilmiah, Penyesuaian Diri berarti upaya manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, mengatasi ketegangan, frustasi atau stress, konflik dengan memerhatikan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup. Proses tersebut melibatkan mental dan akan menghasilkan sebuah perilaku. 
Penyesuaian diri diklasifikasikan kedalam beberapa kelompok, Pertama berdasarkan gejala masalah yang meliputi neurotik, psikotik, psikopatik, epileptik. Kedua, berdasarkan jenis kualitas respon yang meliputi penyesuaian yang normal dan penyesuaian yang menyimpang. Ketiga, berdasarkan jenis masalah meliputi masalah individu, masalah sosial, masalah keluarga, masalah akademik, masalah vokasional dan lain sebagainya. 

Pertumbuhan dikemukakan oleh Werner (1957), ia mendefinisikan pertumbuhan akan selalu meningkat dengan cara yang bertahap.Secara ilmiahnya, pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi secara fisiologis sebagai hasil kematangan fungsi-fungsi fisik yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. 
 
Tulisan 1-3 (Konsep Sehat, Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental, dan Pendekatan Kesehatan Mental)
Menurut buku yang gw baca, disitu ditulis menurut World Health Organization dalam Winkel (1991) disebutin : Sehat adalah suatu keadaan berupa kesejahteraan fisik, mental dan sosial secara penuh dan bukan semata-mata berupa absensinya(absensi disini mungkin si Winkel maksud adalah keberadaan penyakit dalam diri kita) penyakit atau keadaan lemah tertentu.
Sedangkan menurut Zakiah Dorojad (1982) dikatakan Kesehatan Mental adalah terhindarnya seseorang dari gejala – gejala gangguan dan penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin dan membawa kepada kebahagiaan bersama serta mencapai keharmonisasian jiwa dalam hidup.
 
Sekarang, didunia sudah ada beberapa organisasi yang menyediakan Mental Hygiene, contohnya adalah UNESCO(the United Nations Educational Scientific and Cultural Organization), WHO(World Health Organization), dan WFMH(World Federation for Mental Health). Sedangkan diIndonesia sendiri, masalah Kesehatan Mental menjadi salah satu proyek bagi Departemen Kesehatan, contohnya adalah BKKBN.
 
Tulisan 2-1 (Pengertian Stress)
Menurut Hans Selye stess adalah Respon-respon fisiologis dari tubuh terhadap tuntutan lingkungan maupun personal.
 
Hans Selye mengemukakan mengenai tentang General Adaptation Syndrome atau dengan kata lain reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress. General adaptation Syndrome(GAS) memiliki 3 proses/fase/bentuk yaitu :
  1. The Initial Alarm Reaction.
Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik. Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin, hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam. Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi.
  2.Resistance Stage
The stage of resistance( reaksi pertahanan). Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh. Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis. Respon ini disebut juga coping mechanism. Coping berarti kegiatan menghadapi masalah, misalnya kecewa diatasi dengan humor, rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya. 
  3.Exhaustion Stage
Stage of exhaustion( reaksi kelelahan). Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas. Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan, mual, diare, gatal-gatal, impotensi, exim, dan berbagai bentuk gangguan lainnya. Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan.
 
Tulisan 2-2 (Teori Kepribadian Sehat 2)
Tokoh pertama, Gordon Allport itu engga setuju dengan yang namanya teori psikoanalisa dari Freud. Allport yakin kalo manusia itu adalah makhluk rasional yang digerakkan oleh sebua kesadaran, yang berdasar pada masa kini, masa depan, dan bukan masa lalu. Allport juga yakin bahwa tingkah lakuk seseorang adalah sesuatu yang terus menerus bergerak, sehingga konsep utama teori nya adalah motivasi yang membuat orang terus bergerak. Allport memandang kepribadian sebagai organisasi dinamik dalam system psikofisik individu yang menentukan penyesuaian unik dengan lingkungannya. Kita menjadi paham bahwa teori kepribadian yang Allport kemukakan itu menggunakan sudut pandang yang positif, yaitu bahwa kepribadian merupakan akumulasi trait yang mengarahkan tingkah laku sesuai dengan prinsip otonomi fungsional. Penekanan Allport bukanlah pada peribadi yang neuritis, tetapi pada pribadi normal, sehat dan matang.
 
Tokoh kedua, Carl Ransom Roger, Teori humanistic Rogers dikenal dengan teori yang perpusat pada pribadi. Menurut Rogers, ada beberapa rumusan mengenai self, yaitu:
  1. self terbentuk melalui diferensiasi medan fenomena
  2. self terbentuk melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu dan dari distorsi pengalaman
  3. self bersifat integral dan konsisten
  4. pengalaman yg tidak sesuai dengan struktur self dianggap sebagai ancaman
  5. self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan belajar
Tokoh ketiga, Erich Fromm, Tema dasar dari dasar semua tulisan Fromm adalah individu yang merasa kesepian dan terisolir karena ia dipisahkan dari alam dan orang-orang lain. Keadaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang, itu adalah situasi khas manusia. Dalam bukunya Escape from Freedom (1941), ia mengembangkan tesis bahwa manusia menjadi semakin bebas dari abad ke abad, maka mereka juga makin merasa kesepian (being lonely). Jadi, kebebasan menjadi keadaan yang negatif dari mana manusia melarikan diri. Dan jawaban dari kebebasan yang pertama adalah semangat cinta dan kerjasama yang menghasilkan manusia yang mengembangkan masyarakat yang lebih baik, yang kedua adalah manusia merasa aman dengan tunduk pada penguasa yang kemudian dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.  
Tulisan 2-3 (Koping Stress)
Menurut Radley, Coping stress yaitu sebagai penyesuaian secara kognitif dan perilaku menuju keadaan yang lebih baik, mengurangi dan bertoleransi dengan tuntutan - tuntutan yang ada yang mengakibatkan stress.
 
Menurut Lazarus dan Folkman (1976), cara coping dibedakan menjadi dua bagian besar berdasarkan tujuan atau intensi individu, yaitu: 
1) Problem Focused Coping. Coping yang memfokuskan pada masalah ini melibatkan usaha yang dilakukan untuk merubah beberapa hal yang menyebabkan stres (stressor). Tujuannya adalah untuk mengurangi tuntutan dari situasi dan meningkatkan usaha individu dalam menghadapi situasi tersebut. Cara ini lebih sesuai apabila digunakan dalam menghadapi masalah atau situasi yang dianggap dapat dikontrol atau dikuasai oleh individu.
 
2) Emotion Focused Coping. Coping ini merupakan bentuk coping yang lebih memfokuskan pada masalah emosi. Bentuk coping ini lebih melibatkan pikiran dan indakan yang ditunjukan untuk mengatasi perasaan yang menekan akibat dari situasi stres. Emotion focused coping, terdiri dari usaha yang diambil untuk mengatur dan mengurangi emosi stres penggunaan mekanisme yang dapat menghindarkan dirinya dari berhadapan dengan tressors.
 
3) Coping Maladaptif. Coping Maladaptif adalah kecenderungan coping yang kurang bermanfaat dan kurang efektif dalam mengatasi sumber stres (Carver, Schaver dan Wentraub dalam Triyani Harika, 2000).
 
Tulisan 3-1 (Hubungan Interpersonal)
 
Model - Model Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship. Hubungan interpersonal mempunyai 4 model yang diantaranya meliputi :
1.       Model pertukaran sosial (social exchange model)
2.       Model peranan (role model).
3.      Model permainan (games people play model).
4.       Model Interaksional (interacsional model).
 
Cara Memulai Hubungan 
1. Pembentukan.
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. Bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya.
 
2. Peneguhan Hubungan.    
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan.
 
 
Intimasi dan Hubungan Pribadi
Dalam suatu hubungan juga perlu adanya companionate love, passionate love dan intimacy love. Karena apabila kurang salah satu saja di dalam suatu hubungan atau mungkin hanya salah satu di antara ketiganya itu di dalam suatu hubungan maka yang akan terjadi adalah hubungan tersebut tidak akan berjalan dengan langgeng atau awet, justru sebaliknya setiap pasangan tidak merasakan kenyamanan dari pasangannya tersebut sehingga yang terjadi adalah hubungan tersebut bubar dan tidak akan ada lagi harapan untuk membangun hubungan yang harmonis dan langgeng. 

Komunikasi yang selalu terjaga, kepercayaan, kejujuran dan saling terbuka pun menjadi modal yang cukup untuk membina hubungan yang harmonis. Maka jangan kaget apabila komunikasi kita dengan pasangan tidak berjalan dengan mulus atau selalu terjaga bisa jadi hubungan kita akan terancam bubar atau hancur. Tentu saja itu akan menyakitkan hati kita dan setiap pasangan di dunia ini pun tidak pernah menginginkan hal berikut.
 
 
Intimasi dan Pertumbuhan 
Hal yang mempengaruhi keintiman itu tumbuh adalah cinta. Dan keintiman tidak akan tumbuh jika tidak ada cinta. Keintiman adalah proses menyatakan siapakah kita sebenarnya kepada rang lain, keintiman juga suatu kebebasan menjadi diri sendiri. Dan keinginan setiap pasangan adalah menjadi intim. 
 
Tulisan 3-2 (Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan 2) 
Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personal adjustment. Schneiders berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery)

Pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi (adaptation), padahal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis, atau biologis. Misalnya, seseorang yang pindah tempat dari daerah panas ke daerah dingin harus beradaptasi dengan iklim yang berlaku di daerah dingin tersebut.

Ada juga penyesuaian diri diartikan sama dengan penyesuaian yang mencakup konformitas terhadap suatu norma. Pemaknaan penyesuaian diri seperti ini pun terlalu banyak membawa akibat lain. Dengan memaknai penyesuaian diri sebagai usaha konformitas, menyiratkan bahwa di sana individu seakan-akan mendapattekanan kuat untuk harus selalu mampu menghindarkan diri dari penyimpangan perilaku, baiksecara moral, sosial, maupun emosional.

Sudut pandang berikutnya adalah bahwa penyesuaian diri dimaknai sebagai usaha penguasaan (mastery), yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikan respons dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan, dan frustrasi tidak terjadi.
 
Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman. Prof. Gessel mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus. Semua pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya. Carl Rogera (1961) menyebutkan 3 aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan: Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan. Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa kecuali.

Tulisan 3-3 (Cinta dan Perkawinan)
Bagaimana Memilih Pasangan
Pendekatan evolusioner ini merupakan konsep biologis yang diterapkan untuk perilaku sosial oleh para ahli psikologi. Evolutionary Psychology didefinisikan sebagai usaha untuk menjelaskan perilaku sosial dalam konteks faktor genetik yang berevolusi sepanjang waktu sesuai dengan prinsip seleksi alami. Evolutionary psychology berpandangan bahwa manusia berevolusi untuk memaksimalkan kesuksesan reproduksi, bahwa laki-laki dan perempuan memiliki agenda yang berbeda atas peran yang berbeda dalam menghasilkan keturunan.
 
Seluk Beluk Hubungan dalam Perkawinan
Unsur-unsur dasar dari cinta yaitu Perhatian (Care), Tanggungjawab (Responsibility), Rasa Hormat (Respect) dan Pengetahuan (Knowledge). Fromm (Fromm, 2005) menjabarkannya sebagai berikut :
Perhatian (Care)
Cinta adalah perhatian aktif pada kehidupan dan pertumbuhan dari apa yang kita cintai. Implikasi dari cinta yang berupa perhatian terlihat jelas dari perhatian tulus seorang ibu kepada anaknya.
Tanggungjawab (Responsibility)
Tanggungjawab dalam arti sesungguhnya adalah suatu tindakan yang sepenuhnya bersifat sukarela. Bertanggungjawab berarti mampu dan siap menganggapi.
Rasa Hormat (Respect)
Rasa hormat bukan merupakan perasaan takut dan terpesona. Bila menelusuri dari akar kata (Respicere = melihat), rasa hormat merupakan kemampuan untuk melihat seseorang sebagaimana adanya, menyadari individualitasnya yang unik. Rasa hormat berarti kepedulian bahwa seseorang perlu tumbuh dan berkembang sebagaimana adanya.

Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan yang menjadi satu aspek dari cinta adalah pengetahuan yang tidak bersifat eksternal, tetapi menembus hingga ke intinya. Perhatian, tanggungjawab, rasa hormat dan pengetahuan mempunyai keterkaitan satu sama lain. Semuanya merupakan sindrom sikap yang terdapat dalam pribadi yang dewasa, yaitu dalam pribadi yang mengembangkan potensi dirinya secara produktif. Berbeda dengan Fromm yang menekankan mengenai sebab, akibat dan aspek-aspek yang menimbulkan cinta dalam penjelasan teori cintanya, Sternberg lebih menekankan pada penjelasan mengenai komponen pembentuk cinta dan beragam jenis cinta yang dihasilkan dari kombinasi tiap komponen.
 
Teori mengenai komponen cinta disebut pula sebagai teori segitiga cinta. Segitiga cinta mengandung 3 komponen sebagai berikut:

1) Keintiman (Intimacy)
Keintiman adalah elemen emosi, yang didalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan (trust) dan keinginan untuk membina hubungan.
2) Gairah (Passion)
Gairah adalah elemen motivasional yang disadari oleh dorongan dari dalam diri yang bersifat seksual.
 
3) Komitmen
Komitmen adalah elemen kognitif, berupa keputusan untuk secara sinambung dan tetap menjalankan suatu kehidupan bersama. (Tambunan, 2001).

Penyesuaian dan Pertumbuhan dalam Perkawinan
Kualitas hubungan pernikahan sekarang telah menjadi lebih penting daripada keabadian nya. Pada bagian, ini mencerminkan kepercayaan yang tumbuh di antara Amerika bahwa kebahagiaan pribadi adalah hak bukan suatu kemewahan. Akibatnya, pasangan cenderung mengharapkan lebih dari pernikahan mereka daripada di masa lalu dan lebih mungkin untuk mengakhiri pernikahan tidak bahagia dari orangtua mereka. Hal ini menyebabkan beberapa pasangan untuk merumuskan expecttations mereka dan klaim pada satu sama lain dalam kontrak perkawinan dan untuk negotiace perbedaan mereka dengan mata ke arah memaksimalkan kebahagiaan bersama. 
 
 
Fiuhhh,,, akhirnya kelar jugaaa.. yeaa Puji Tuhan. Kini semua tugas sudah kelar.. Semua tulisan yang ada di blog ini semoga bermanfaat. Amin :D :D
 
Sumber : 
Tulisann 1
http://galihdh.blogspot.com/2013/04/penyesuaian-diri-dan-pertumbuhan.html
http://galihdh.blogspot.com/2013/04/teori-kepribadian-sehat-ala-writer.html
http://galihdh.blogspot.com/2013/03/konsep-sehat-sejarah-perkembangan.html
 
Tulisan 2
http://galihdh.blogspot.com/2013/04/jreng-pengertian-stress.html
http://galihdh.blogspot.com/2013/04/yang-pertama-teori-kepribadian-sehat.html 
http://galihdh.blogspot.com/2013/04/yeahh-koping-stress.html
 
Tulisan 3
http://galihdh.blogspot.com/2013/06/penyesuaian-diri-dan-pertumbuhan.html
http://galihdh.blogspot.com/2013/06/hubungan-interpersonal.html
http://galihdh.blogspot.com/2013/06/cinta-dan-perkawinan.html