Sekarang hampir diseluruh indonesia orang-orang pada turun ke jalan untuk nunjukin sebuah tulisan "Tolak Kenaikan BBM".
Semua orang berfikir tentang moral dan kemampuan perekonomian rakyat indonesia yang tidak terlalu mencukupi untuk masalah kenaikan BBN ini. HAMPIR SELURUH RAKYAT INDONESIA MENJERIT!!
Tapi gw sendiri bingung, gw yang terlahir dikeluarga sederhana belom terkena secara langsung dampak dari naiknya BBm ini. Tapi gw udah pernah ngerasain bayarin pertamax temen gw, dan itu sungguh mencekik kantong gw pribadi walaupun itu hanya untuk menambahkan.
Merasa sayang sama duit itu yaa gw jawab iya, tp gw secara pribadi bangga karena gw bisa membantu pemerintah dengan melakukan hal baik walaupun pemerintahannya 100% kurang baik
Gw akui gw sendiri adalah pengguna setia dari premium. Tapi gw tidak berkeinginan atau tidak terdorong untuk mempertahankan harga murah dari BBM itu.
TANYA KENAPA??
Gw sabagai salah satu orang yang memiliki satu visi dengan filsafat cina yang berhubungan dengan "yin -yang" gw lebih prefer untuk menjaga kestabilan kehidupan gw dan orang2 sekitar dengan membiarkan hal2 itu terjadi.
Pernah berfikir gak sih? apakah pemerintah itu menaikan BBM dengan alasan memiskinkan rakyatnya sendiri? Gw jg bingung, harus memilih sudut pandang yang mana..
Disisi lain pemerintah menaikan harga BBM agar hutang untuk mensubsidi BBM tidak terus membengkak, tetapi rakyat menjadi susah. Sedangkan kalo terus dibiarkan maka hutang pemerintah akan terus membengkat dan SELAMANYA(dengan sikap dan tindakan seperti sekarang) akan terus memiliki hutang sampai bumi ini hancur.
Harus ada yang mengalah dan memberikan solusi terbaik(lalu dilakukan secara baik dan benar oleh seluruh lapisan masyarakat).
Beberapa tahun yang lalu pernah dicanangkan kalau premium hanya untuk rakyat miskin. tapi nyatanya hal itu tidak terlihat. Hampir semua orang kaya masih tetap menggunakan premium dengan alasan menghemat.
Kalo di tv, yang selalu menjadi sorotan dengan brand orang kaya adalah pejabat, tapi mari kita lihat ke diri kita masing2. Apakah kita sendiri mampu untuk menggunakan pertamax atau tidak? Jangan kamu mampu lalu tetap menggunakan premium dan berdemo ditempat2 mencolok atas nama moral. Coba kita bersama pindah untuk melihat kedalam, bukan keluar. Lihat diri kita yang apa adanya lalu lakukan yang terbaik karena itu tidaklah susah.
Yang membuat susah adalah kebiasaan kita untuk tetap bertahan dizona nyaman yang padahal itu mempersulit keadaan yang berusaha kita mudahkan.
Yang membuat susah adalah karena kebiasaan kita yang selalu mendengarkan orang lain tanpa berfikir dahulu dampak apa yang akan kita terima jika kita mengikuti dia.
Yang membuat susah adalah karena kita mengutamakan sikap egois kita.
Mari kita lakukan apa yang sebaiknya kita lakukan dan membiarkan tugas yang seharusnya dilakukan pemerintah menjadi tanggung jawabnya. Karena tugas kita bukanlah untuk menjadi anggota pemerintahan, tetapi untuk merealisasikan apa yang pemerintah arahkan selalma itu baik.
Pernah berfikir gak sih? apakah pemerintah itu menaikan BBM dengan alasan memiskinkan rakyatnya sendiri? Gw jg bingung, harus memilih sudut pandang yang mana..
Disisi lain pemerintah menaikan harga BBM agar hutang untuk mensubsidi BBM tidak terus membengkak, tetapi rakyat menjadi susah. Sedangkan kalo terus dibiarkan maka hutang pemerintah akan terus membengkat dan SELAMANYA(dengan sikap dan tindakan seperti sekarang) akan terus memiliki hutang sampai bumi ini hancur.
Harus ada yang mengalah dan memberikan solusi terbaik(lalu dilakukan secara baik dan benar oleh seluruh lapisan masyarakat).
Beberapa tahun yang lalu pernah dicanangkan kalau premium hanya untuk rakyat miskin. tapi nyatanya hal itu tidak terlihat. Hampir semua orang kaya masih tetap menggunakan premium dengan alasan menghemat.
Kalo di tv, yang selalu menjadi sorotan dengan brand orang kaya adalah pejabat, tapi mari kita lihat ke diri kita masing2. Apakah kita sendiri mampu untuk menggunakan pertamax atau tidak? Jangan kamu mampu lalu tetap menggunakan premium dan berdemo ditempat2 mencolok atas nama moral. Coba kita bersama pindah untuk melihat kedalam, bukan keluar. Lihat diri kita yang apa adanya lalu lakukan yang terbaik karena itu tidaklah susah.
Yang membuat susah adalah kebiasaan kita untuk tetap bertahan dizona nyaman yang padahal itu mempersulit keadaan yang berusaha kita mudahkan.
Yang membuat susah adalah karena kebiasaan kita yang selalu mendengarkan orang lain tanpa berfikir dahulu dampak apa yang akan kita terima jika kita mengikuti dia.
Yang membuat susah adalah karena kita mengutamakan sikap egois kita.
Mari kita lakukan apa yang sebaiknya kita lakukan dan membiarkan tugas yang seharusnya dilakukan pemerintah menjadi tanggung jawabnya. Karena tugas kita bukanlah untuk menjadi anggota pemerintahan, tetapi untuk merealisasikan apa yang pemerintah arahkan selalma itu baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar