Kamis, 29 Oktober 2015

Macet

Macet?
Apa itu macet ? Kalo kata wikipedia, macet adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.
sumber : https://ilmanakbar.files.wordpress.com/2010/03/dsc00183a1.jpg

Macet itu ibarat makanan sehari-hari untuk warga urban di seputaran Jakarta yang bekerja di Ibu Kota.

Warga Bodetabek alias Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi harus berusaha lebih keras untuk mencapai kantor tepat waktu. Dengan cara apa ? Bangun Pagi bahkan lebih pagi kalo bisa. Paling banter kalo berangkat kantor itu jam 6 pagi, sehingga masuk kantor jam 8 masih bisa keburu dan narik nafas dulu sebelum kerja. 

Bukan masalah jarak sehingga kita harus berjuang lebih keras, tapi tantangan yang ada dijalannya yang menjadi kekhawatiran bagi Pekerja Jakarta. Paling menyedihkan kalo kena ranjau alias paku sehingga ban kendaraan kita bocor. Udah sekian kali gw melihat beberapa orang yang sedang mendorong kendaraannya di pinggir jalan, prediksi gw mereka adalah korban paku tersebut. Untungnya sampai hari ini, gw belom mendapatkan ranjau itu.

Hal lainnya adalah karena jumlah kendaraan yang semakin banyak dibandingkan jumlah luas jalan yang tersedia. Coba kalian bayangin, dari 10 kendaraan yang gw perhatiin, 8 diantaranya dinaiki sendirian. Kalian bayangin dong kalo ada 1000 orang dengan 1000 kendaraan roda 4 nya. Dengan begitu hari ini adalah hari jackpot gw sehingga terlambat masuk kantor dengan kemacetan yang tak terkira. huft..

Untuk penjelasan yang lebih detail, gw masukin link mengenai kemacetan Jakarta.


Perbandingan kemacetan yang gw alami berdasarkan rute rumah ke kantor (Depok - Fatmawati by Kemang dengan waktu keberangkatan jam 7 pagi) adalah dari senin ke jumat dari lengang ke macet. Senin adalah hari yang paling sepi yang gw rasain, bisa jadi karena pemahaman untuk senin merupakan hari pertama dalam minggu. Paling parah itu ya hari ini, hari jumat, bisa jadi karena orang2 yang pergi kekantor ini udah mikir hari terakhir dalam minggu sehingga telat juga gak masalah. Selain itu jg, karena weekend, banyak pekerja yang ingin jalan - jalan menggunakan mobil bersama kerabat atau keluarga sehingga menggunakan mobil nya untuk bekerja.

Kemampuan kita untuk menghafal traffic spot and find the alternative ways juga sangat mendukung kita mencapai kantor tepat waktu, dengan mengetahui medan yang lo lalui, itu sangat membantu dalam mencari jalan lainnya seperti sisi jalan yang kaya off road atau masuk gang kecil.

Mau dikata apa juga setiap orang memang punya hak masing2 untuk menggunakan apapun yang mereka miiliki. Seperti gw yang menggunakan motor sebagai salah satu konstributor kemacetan yang ada contohnya. Banyak solusi yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kemacetan dipagi hari kerja.

Pertama, lo pada yang punya mobil atau motor dan mau menggunakannya sampai kantor, mungkin bisa sedikit berbagi tempat dengan yang satu kantor alias car pooling , jadi lo mencari barengan, sehingga barengan lo itu gk perlu bawa kendaraan pribadi. Lo mengurangi macet, lo dapet temen ngobrol, dan bensin lo bisa patungan.

Kedua, menggunakan kendaraan umum, yapp gw rasa masih agak malesin buat pengguna setia kendaraan pribadi untuk beralih ke umum. Udah gerah, sempit, terkadang berdiri, dan ribet, mending naek pribadi. Bukan salah pemerintah atau warganya, cuma kalo bisa saling embantu sehingga tujuan bersama bisa tercipta. Contoh fasilitas diperbaiki trus pajak kendaraan dinaikin, sehingga apa? Semua hal terdorong ke kendaraan umum yang lebih baik.

Ketiga, nge kos atau menggunakan sepeda, pilihan ini memang terlalu melelahkan dari dana atau tenaga. Cuma ini paling ampuh sih menurut gw. Banyak dari atasan gw yang ke kantor naek sepeda atau bahkan nge kost (selain karena merantau) untuk mempermudah mencapai kantor. Sepeda bisa nyempil dan naek ke trotoar, kalo nge kost ya tinggal jalan kaki.

Semua keputusan untuk kemajuan Ibu Kota Jakarta ya ada ditangan kita sendiri, bukan pemerintah doang. Kalo kita cuma bisa teriak-teriak dan bilang pemerintah kita buruk atau kurang, kenapa juga gk lo yang meresa pintar menjadi anggota pemerintahan untuk memperbaikinya? Gw rasa kalian yang berteriak itu bisa lebih baik bukan? Tapi nyatanya gk seperti itu. Jadi, bekerja samalah dan bersatu untuk Indonesia yang lebih baik. Indonesia baik, cuma pemikiran orang-orangnya yang kurang baik.

Happy Weekend!

Regards,
Galih Agusti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar