Minggu, 29 Desember 2013

Bayangkan Kalau Sudah SUkses

MEMPENGARUHI PERILAKU

Definisi Pengaruh
         Sebuah kekuasaan sangat berhubungan erat dengan pengaruh. Bahkan tidak sedikit dari kita yang menganggap bahwa antara kekuasaan dan pengaruh adalah sama. Sampai akhirnya beberapa ahli menguraikan keduanya berdasarkan pendapat apakah kekuasaan dan pengaruh merupakan dua konsep yang berbeda atau salah satu diantaranya merupakan konsep pokok dan yang lainnya merupakan bentuk khususnya.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi pengaruh:
# WIRYANTO
Pengaruh merupakan tokoh formal mauoun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi
 
# M. SUYANTO (AMIKOM YOGYAKARTA)
Pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan melalui media tertentu

# UWE BECKER
Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang - berbeda dengan kekuasaan - tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan
(involed is formatif vermogen dat - in tegens telling tot macht - niet direct verbonden is met strijd en de doorzetting van belangen.
 
Kunci Perubahan Perilaku
Manusia adalah makhluk mental. Semua aspek dalam kehidupan kita ditentukan dan dikendalikan oleh kualitas pikiran kita. Saat lahir kita diberi oleh Allah satu triliun sel otak. Semua manusia mempunyai jumlah sel otak yang sama. Yang membuat hidup seseorang berbeda dengan yang lain adalah kemampuan berpikir yang dimiliki masing-masing individu.

Nilai pikiran bergantung pada cara dan metode kita menggunakannya. Setiap manusia mempunyai pikiran. Pikiran bisa menjadi kawan maupun lawan. Semua bergantung pada “ANDA” / “SAYA” yang berada di balik pikiran itu. Cara kita menggunakan pikiran merupakan faktor yang sangat menentukan kualitas hidup kita. Jika kita mengubah kualitas pikiran kita, maka secara otomatis kualitas hidup kita juga akan berubah. Kita menciptakan realitas kita berdasarkan kemauan dan kemampuan berpikir.
Pikiran adalah sebuah instrumen berpikir yang sangat canggih. Sayangnya banyak orang kehilangan kendali atas instrumen ini. Contohnya peristiwa ketika kita mengalami sulit tidur. Tubuh ingin istirahat tetapi pikiran kita berkeliaran tanpa bisa kita kendalikan. Walaupum kita berkata stop pada pikiran kita, pikiran tetap saja berlari semaunya sendiri. Pikiran kita tidak mau menaati perintah kita dan kita tidak berdaya mengendalikannya. Mengapa hal ini bisa terjadi ?
Semua ini terjadi karena kita telah membiarkan pikiran kita mengendalikan diri kita, dan bukan sebaliknya. Akibatnya pikiran kita tidak dapat bekerja dengan benar. Kita harus belajar menggunakan pikiran kita seperti kita menggunakan tangan dan kaki. Tangan dan kaki dapat kita kendalikan dengan baik, bekerja demi kebaikan kita. Maka kita juga harus mampu mengendalikan pikiran, bekerja demi keuntungan/kebaikan kita
3 Teknik Dasar Untuk Mempengaruhi Pikiran Orang Lain
Sebenarnya dalam mempengaruhi pikiran orang lain tidaklah sulit dan tidaklah mudah, karena sebagian orang mungkin mudah kita pengaruhi namun sebagian lainnya sangat sulit juga untuk di pengaruhi. Kenapa sulit untuk mempengaruhinya? Karena kita tidak tahu atau belum tahu cara bagaimana untuk meyakinkan mereka agar bisa memiliki kesamaan dengan apa yang kita pikirkan. Cara mempengaruhi orang lain dengan dasar pendekatan komunikasi persuasi dikemukakan oleh Aristotle. Terdapat 3 Teknik Dasar Untuk Mempengaruhi Pikiran Orang Lainyaitu :

 Logical Argument (Logos)
           Pendekatan berdasarkan logical argument merupakan penyampaian ajakan menggunakan argumentasi sebuah data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung oleh komponen data.

 Psychological Atau Emotional Argument (Pathos)
        Pendekatan berdasarkan Psychological Atau Emotional Argument merupakan penyampaian pendekatan ajakan menggunakan efek emosi positif dan negatif. Misalnya saja dalam iklan yang menyenangkan, lucu dan maupun yang membuat kita berempati itu termasuk dalam menggunakan pendekatan Psychological Argument yang bersifat positif. Sedangkan iklan yang biasanya membuat kita muak, marah,  menjenuhkan,  itu termasuk pendekatan Psychological  Argument dengan efek emosi yang negatif.

 Argument Based On Credibility (Ethos)
           Teknik pendekatan seperti ini biasanya merupakan ajakan atau arahan yang akan diikuti oleh komunikate atau audiens, karena komukiator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidang tersebut.  Seperti contoh saat kita berobat dan menuruti medis dari dokter, menuruti kemauan seorang pesulap, atau mematuhi perintah dari dosen untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah. Mengapa demikian karena hal ini semata-mata karena anda mempercayai kepakaran seseorang dala bidangnya.
 
Wewenang dan peran wewenang dalam manajemen 
                  Wewenang merupakan kekuasaan yang memiliki keabsahan(legitimate power).
Peran wewenang dalam manajemen.
 
Wewenang lini (Linie authority) yaitu wewenang yang mengalir secara vertikal. Pelimpahan wewenang dari atas ke bawah dan pengawasan langsung oleh pemimpin kepada staf yang menerimanya. 
 
Wewenang staf (Staf authority) yaitu wewenang yang mengalir ke samping yaitu wewenang yang diberikan  kepada staf khusus untuk membantu melancarkan tugas staf yang diberikan wewenang lini. Wewenang staf  diberikan karena ada spesialisasi adanya tugastugas menegerial yang terkait dengan fungsi staf seperti  pengawasan, pelayanan kepada staf, atau penasihat.
 
KEKUASAAN

Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh.
Kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002)
Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).

French & Raven mengatakan bahwa ada lima jenis kekuasaan: 
1. Kekuasaan memberi penghargaan. 
2. Kekuasaan yang memaksa 
3. Kekuasaan yang sah. 
4. Kekuasaan memberi referensi. 
5. Kekuasaan ahli Sumber kekuasaan bila dikaitkan dg kegunaan, 

maka sebagai berikut: 
1.Militer & Polisi untuk mengendalikan kekerasan dan kriminal 
2.Ekonomi untuk mengendalikan tanah, buruh, kekayaan & produksi 
3.Politik untuk pengambilan keputusan 
4.Hukum untuk mempertahankan, mengubah, & melancarkan interaksi 
5.Tradisi untuk mempertahankan sistem kepercayaan / nilai-nilai

LEADERSHIP

Definisi Leadership 
       Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan.


Teori-teori kepemimpinan partipatif 
a.    Teori X dan Teori Y dari Douglas MX Gregor
Douglas McGregor menyatakan bahwa ada 2 pandangan tentang manusia, yang pertama pada dasarnya negative-Teori X adalah orang yang malas, yang harus dipaksa untuk bekerja, yang tidak mau dibebani tanggung jawab, dan yang kedua pada dasarnya positif-Teori Y adalah orang yang suka bekerja dan senang dapat tanggung jawab. McGregor berkesimpulan bahwa pandangan seorang manajer tentang sifat manusia didasarkan atas pengelompokkan asumsi tertentu dan bahwa manusia cenderung untuk menyesuaikan perilakunya terhadap bawahan sesuai dengan asumsi-asumsi tersebut.  
 
b.   Teori System 4 dari Resis dan Likert 
Gaya Kepemimpinan yang berlandaskan pada hubungan antara manusia melalui hasil produksi dari sudut pandang manajemen yang kemudian dikenal dengan Four Systems Theory. Empat Sistem Kepemimpinan menurut Likert tersebut antara lain : 
             1.       Sistem Otokratis Eksploitif 
             Pada sistem Otokratis Eksploitif ini, pemimpin membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerja dan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya. Standar dan metode pelaksanaan juga secara kaku ditetapkan oleh pemimpin. Pemimpin tipe ini sangat otoriter, mempunyai kepercayaan yang rendah terhadap bawahannya, memotivasi bawahan melalui ancaman atau hukuman. Komunikasi yang dilakukan satu arah ke bawah (top-down). 
 
Ciri-ciri sistem otokratis eksploitif ini antara lain: 
   a. Pimpinan menentukan keputusan 
   b. Pimpinan menentukan standar pekerjaan 
   c. Pimpinan menerapkan ancaman dan hukuman 
   d. Komunikasi top down 
 
                    2.      Sistem Otokratis Paternalistic 
               Pada sistem ini, Pemimpin tetap menentukan perintah-perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap perintah-perintah tersebut. Berbagai fleksibilitas untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dalam batas-batas dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Pemimpin mempercayai bawahan sampai tingkat tertentu, memotivasi bawahan dengan ancaman atau hukuman tetapi tidak selalu dan memperbolehkan komunikasi ke atas. Pemimpin memperhatikan ide bawahan dan mendelegasikan wewenang, meskipun dalam pengambilan keputusan masih melakukan pengawasan yang ketat. 
 
Ciri-ciri dri sistem Otokratis Paternalistic atau Otoriter Bijak, antara lain: 
a. Pimpinan percaya pada bawahan 
b. Motivasi dengan hadiah dan hukuman 
c. Adanya komunikasi ke atas 
d. Mendengarkan pendapat dan ide bawahan 
e. Adanya delegasi wewenang 
                       3.      Sistem Konsultatif 
                      Pada sistem ini, Pemimpin menetapkan tujuan-tujuan dan memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu didiskusikan dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusan-keputusan mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugas. Penghargaan lebih digunakan untuk memotivasi bawahan daripada ancaman hukuman. 
                    Pemimpin mempunyai kekuasaan terhadap bawahan yang cukup besar. Pemimpin menggunakan balasan (insentif) untuk memotivasi bawahan dan kadang-kadang menggunakan ancaman atau hukuman. Komunikasi dua arah dan menerima keputusan spesifik yang dibuat oleh bawahan. 
 
Ciri-ciri Sistem konsultatif antara lain: 
a. Komunikasi dua arah 
b. Pimpinan mempunyai kepercayaan pada bawahan.
c. Pembuatan keputusan dan kebijakan yang luas pada tingkat atas
 
                         4.      Sistem Partisipatif 
                              Sistem partisipatif adalah sistem yang paling ideal menurut Likert tentang cara bagaimana organisasi seharusnya berjalan. Tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan-keputusan kerja dibuat oleh kelompok. Bila pemimpin secara formal yang membuat keputusan, mereka melakukan setelah mempertimbangkan saran dan pendapat dari para anggota kelompok. Untuk memotivasi bawahan, pemimpin tidak hanya mempergunakan penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga mencoba memberikan kepada bawahan perasaan yang dibutuhkan dan penting. Pemimpin mempunyai kepercayaan sepenuhnya terhadap bawahan, menggunakan insentif ekonomi untuk memotivasi bawahan. Komunikasi dua arah dan menjadikan bawahan sebagai kelompok kerja. 
 
Ciri-ciri Sistem Partisipatif antara lain: 
 a. Team work
                                b. Adanya keterbukaan dan kepercayaan pada bawahan 
                                c. Komunikasi dua arah (top down and bottom up) 
 
Modern Choice Approach to Participation 
         Teori kepemimpinan model Vroom dan Yetton ini merupakan salah satu teori kontingensi. Teori kepemimpinan Vroom dan Yetton disebut juga teori Normatif, karena mengarah kepada pemberian suatu rekomendasi tentana gaya kepemimpinan yang sebaiknya digunakan dalam situasi tertentu. Vroom danYetton memberikan beberapa gaya kepemimpinan yang layak untuk setiap situasi.
 
Contingency Theory of Leadership dari Fiedler 
         Model kepemimpinan Fiedler (1967) disebut sebagai model kontingensi karena model tersebut beranggapan bahwa kontribusi pemimpin terhadap efektifitas kinerja kelompok tergantung pada cara atau gaya kepemimpinan (leadership style) dan kesesuaian situasi (the favourableness of the situation) yang dihadapinya. 
 
          Favourableness Situasional, yaitu sejauh mana pemimpin dapat mengendalikan dan mempengaruhi situasi tertentu, ditentukan oleh tiga variabel situasi, yaitu : 
1.    Hubungan Pemimpin-Anggota.
     Hubungan pribadi pemimpin dengan anggota kelompoknya. 
2.   Tugas Struktur 
    Derajat struktur dari tugas yang diberikan pada kelompok untuk dikerjakan. Ciri ini ditaksir melalui empat skala pengharkatan yang dikembangkan oleh Shaw, yaitu skala tentang Goal Charity, Goal Path Multiplicity, Decission Verifiability dan Decission specificity 
3.   Kekuasaan Kedudukan (Posisition Power) 
   Kekuasaan dan kewenangan yang berkaitan dalam kedudukannya. Besar kecilnya variabel ini diukur dengan suatu Cheklist, yang disusun 
 
Path Goal Theory 
         Teori ini dikembangkan oleh Robert House. Inti teori ini adalah bahwa tugas pemimpin untuk memberikan informasi, dukungan, atau sumber-sumber daya lain yang dibutuhkan kepada para pengikut agar mereka bisa mencapai berbagai tujuan mereka. Istilah jalan tujuan berasal dari keyakinan bahwa para pemimpin yang efektif semestinya bisa menunjukan jalan guna membantu pengikut-pengikut mereka mendapatkan hal-hal yang mereka butuhkan demi pencapaian tujuan kerja dan mempermudah perjalanan serta menghilangkan berbagai rintangan.


MOTIVASI

Definisi Motivasi 
          Motivasi merupakan suatu kumpulan proses psikologis yang memiliki kekuatan di dalam diri seseorang yang menyebabkan pergerakan, arahan, usaha dan kegigihan dalam menghadapi rintangan untuk mencapai suatu tujuan.
 
Teori Drive Reinforcement
             Teori Reinforcement berhubungan dengan teori belajar operant  conditioning dari Skinner. Teori ini mempunyai dua aturan pokok : Aturan pokok yang berhubungan dengan pemerolehan jawaban-jawaban yang benar. Aturan pokok lainnya berhubungan dengan penghilangan jawaban-jawaban yang salah. Pemerolehan dari satu perilaku menuntut adanya satu pengukuhan sebelumnya. Pengukuhan dapat terjadi positif (pemberian ganjaran untuk satu jawaban yang diinginkan) atau negatif (menghilangkan satu rangsang aversif jika jawaban yang diinginkan telah diberikan), tetapi organisme harus membuat kaitannya antara aksi atau tindakannya dengan akibat-akibatnya. 
 
Teori Harapan (Expectancy) 
            Teori harapan ini dikemukakan oleh Victor Vroom yang mendasarkan teorinya pada tiga konsep penting, yaitu: 
1. Harapan (expectancy) adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku. 
2. Nilai (valence) adalah akibat dari perilaku tertentu yang mempunyai nilai atau martabat tertentu (daya atau nilai memotivasi) bagi setiap individu tertentu. 
3. Pertautan (instrumentality) adalah persepsi dari individu bahwa hasil dari tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua.
 
Teori Hierarki Maslow 
            Teori Maslow Hierarki kebutuhan Maslow mengikuti teori jamak yaitu seseorang berperilaku atau bekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Maslow berpendapat, kebutuhan yang di inginkan manusia berjenjang. Maslow mengemukakan lima tingkat kebutuhan, sebagai berikut: 
1.    Kebutuhan fisiologis  
Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, termasuk makanan, perumahan, pakaian, udara untuk bernafas, dan sebagainya. 
2.   Kebutuhan keselamatan dan keamanan 
Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan. 
3.   Kebutuhan sosial 
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan teman, interaksi, dicintai, dan mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya. 
4.   Kebutuhan akan penghargaan 
Kebutuhan akan penghargaan adalah kebutuhan akan pengakuan dan penghargaan diri dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. 
5.   Aktualisasi diri 
Aktualisasi diri adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa. 

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kekuasaan
http://emiranas.blogspot.com/2013/09/definisi-pengaruh-dan-komunikasi.html 
Sarwono, sarlito W. (2005). Psikologi social (psikologi kelompok dan psikologi terapan). Jakarta : Balai Pustaka
Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia

Selasa, 29 Oktober 2013

Psikologi Manajemen (softskill)

MANAJEMEN

Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa sejauh ini belum ada kata mapan dan diterima secara universal tentang pengertian dari manajemen dan dengan demikian, maka beberapa para ahli masih memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan pengertian manajemen itu sendiri. Seperti apa pengertian manajemen oleh beberapa ahli? Berikut adalah pemaparannya.

Menurut G.R. Terry:
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata.

Menurut Hilman:
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.

Menurut Ricky W. Griffin:
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Menurut Drs. Oey Liang Lee:
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut William H. Newman:
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.

Menurut Renville Siagian:
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih serta berpengalaman.

Menurut Prof. Eiji Ogawa:
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.

Menurut Federick Winslow Taylor:
Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.

Menurut Henry Fayol:
Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.

Lyndak F. Urwick:
Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning Orga-nizing (perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan), Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan).

Jadi, psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga dengan ilmu psikologi yang memang berpusat pada manusia, sehingga bisa meningkat mutu sumber daya manusia seperti meningkatkan motivasi kerja, sikap kerja, dll dengan menggunakan berbagai macam metode / teknik.  

Ditinjau dari segi fungsinya, manajemen memiliki 4 fungsi dasar manajemen yang menggambarkan proses manajemen, semuanya terangkum sebagai berikut:   
  1. Perencanaan.   
  2. Pengorganisasian.   
  3. Pengaruh.   
  4. Pengendalian.
Perencanaan
Perencanaan melibatkan urusan memilih tugas yang harus di lakukan untuk mempertahankan tujuan organisasi, menjelaskan bagaimana tugas harus dilaksanakan, dan memberi indikasi kapan harus dikerjakan.

Aktivitas perencanaan memfokuskan pada mempertahankan tujuan. Para manajer menegaskan secara jelas apa yang organisasi harus lakukan agar berhasil. Perencanaan fokus terhadap kesuksesan dari organisasi dalam jangka waktu pendek dan juga jangan panjang.

Pengorganisasian
Pengorganisasian yakni memberi tugas sebagai hasil dari tahapan perencanaan, tugas tersebut di berikan kepada beragam individu atau grup didalam organisasi. Mengorganisir adalah untuk menciptakan mekanisme untuk menjalankan rencana.

Pengaruh
Pengaruh merupakan sebuah motivasi, kepemimpinan atau arah. Pengaruh dapat di definisikan sebagai bimbingan dari aktivitas dari anggota organisasi dalam arah yang dapat membantu organisasi lebih terarah untuk mencapai hasil atau target.

Pengendalian
Pengendalian merupakan sejumlah peranan yang dimainkan oleh para manajer:   
  • Mengumpulkan informasi untuk mengukur performa.  
  • Membandingkan performa masa kini dengan sebelumnya.   
  • Menentukan aksi selanjutnya dari rencana dan melakukan modifikasi untuk menuai parameter performa diharapakan

ORGANISASI

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
 
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

KOMUNIKASI

Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain (Ruben Brent D dan Lea P Stewart, 2006). Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal (Lukiati Komala, 2002).

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah : (Deddy Mulyana, 2007)
  • Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
  • Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
  • Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
  • Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
  • Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
  • Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")

Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya : (Lusa Rochmawati, 2009)

Latar belakang budaya.

Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.

Ikatan kelompok atau group

Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.

Harapan

Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.

Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.

Situasi

Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi
Sumber :
http://karodalnet.blogspot.com/2013/02/pengertian-manajemen-menurut-para-ahli.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi#cite_note-1

Jumat, 18 Oktober 2013

Temanku dulu dan sekarang

Apa yang lo lakuin kalo lo sedang berantem sama seseorang?? atau bahkan lo sedang berantem dengan temen deket lo yang dulu pernah ngabisin waktu bersama??

Apa lo diemin?

Apa lo kata - katain?

Apa lo ngungkit segala yang pernah lakuin ke doi?

atau lainnya???

Pribadi gw, biasanya gw akan mendiamkan orang itu. Kenapa?? karena itu paling mudah dan salah satu metode self defense paling tidak merepotkan. Lo bisa gak bicara sampe berhari - hari, lo bisa jaim sama doi berhari - hari, bahkan lo sampe mencari kesalahan doi  buat semakin membenci dia, yap dia, dulu yang pernah menjadi teman lo.

Dan apa gunanya semua itu, SEKARANG??? Cuma bisa jadi kerak kebencian yang gak akan ada abisnya. Membenci orang yang dulu pernah bersama - sama. Huaww !!

Pertanyaannya, apakah kita tidak bisa melihat kebaikan "take and give" yang dulu pernah dilakukan?? Apakah hati dan pikiran kita bergitu sempit sehingga hanya melihat yang jelek - jelek dari dia??

Jawabannya ada pada diri lo sendiri.

Gak ada salahnya untuk mengalah, bukan berarti kita kalah karena dalam pertemanan yang terhambat itu gak ada kalah dan menang. Gak ada salahnya buat minta maaf duluan, karena "maaf" adalah kata ajaib yang bisa menjadi hansaplas untuk hati kita yang terluka.

Orang baik bukan orang yang TIDAK melakukan kesalahan.
Tanpa MASALAH kita gak akan pernah bisa maju dari posisi kita sekarang.
Gimana cara lo mengatasi masalah lo, akan terlihat bijaksananya diri lo.

Hati dan Logika terkadang, bukan bukan, bahkan sering tidak menyatu. Jaim dan gengsi bisa merendahkan harga diri lo, SATUkan hati dan logika, dengan begitu lo akan mendapatkan secercah cahaya untuk mengatasi masalah lo, apa yang berasal dari hati akan sampai ke hati juga.

Komunikasikan! Karena temen kita itu bukan cenayang yang bisa baca pikiran kita, dengan komunikasi semuanya akan jelas.

Berani untuk mengalah, hiraukan apa yang dikatakan orang lain, karena merak tidak merasakan apa yang kita rasakan, posisi mereka berbeda dengan kita. Terserah mereka mau bilang apa karena perbuahan sikap kita yang LEBIH BAIK. Apapun yang kita lakukan, apapun yang kita katakan, orang - orang akan selalu mencari apa yang mereka ingin katakan.

Kalau gw bisa melalui ini, gw yakin BANGET kalo lo juga bisa.

Adios!!

Jumat, 27 September 2013

Kepo Person

Kepo Banget lo!!

Itu yang bakal gw teriakin buat temen gw yang pengen banget tau apa yang sedang gw alami dan yang ada di gadget gw.

Untuk para pembaca yang gak tau apa itu "kepo", gw kasih tau nih, tp ini menurut gw sendiri yang selama ini gw ketahui. Kepo itu adalah orang yang "pengen" tau banget apa hal - hal yang orang lain tau/miliki.

Gw gak menyalahkan orang kepo kenapa dia bisa jadi kepo, karena beberapa guru SD gw suruh gw jadi orang kepo terhadap ilmu pengetahuan, jadi otomatis gw harus patuh. Tapi kalo yang ingin gw bahas ini adalah hal yang sangat berbeda, dimana gw sebagai salah satu korban dari tindak ke-kepo-an ini dan gw sangat tidak menyukai hal ini. damn man!!

Hal terberat adalah kita dikepoin disaat kita lagi PDKT dengan orang lain, ohh man, perlu banget mereka tau urusan dimana itu sangat "private" banget?? sehabis itu "cengin" orang yang dikepoin dengan info yang seharusnya gak perlu diumbar. Yang jadi korban cuma bisa gigit jari sama diem aja karena itu emang, padahal itu top secret abis.


Satu hal yang pengen gw bilang adalah kepo itu wajar untuk masalah umum yang penting, tapi lo gak perlu tau masalah dan rahasia seseorang kan, lo tau bukannya menyelesaikan tetapi malah menambah masalah orang tersebut. Jadi pliss banget, lo gak perlu jadi orang KEPO TO THE MAX untuk urusan orang lain, karena orang lain akan cerita semua masalah/rahasianya jika lo LAYAK mengetahuinya. Jadi, lo daripada sibuk kepoin diri, mending membuat diri lo layak sehingga mempunyai "price" buat menerima "sebagian cerita hidup seseorang"..

Senin, 08 Juli 2013

Serangan Tiba - Tiba

Jlebb Jlebb Jlebb


Baru terasa orang yang pernah kita sayang pergi sama orang lain. Gw berusaha tegar ngeliat semua hal itu, semua fotonya, semua tweetnya, dan semua coment FBnya. Dirumah gw cuma bisa ngeliat doang *ngenes gilaaa

Rasanya itu kaya mau nangis senangis - nangisnya, tapi air mata ini gak mau keluar setetespun, cuma bisa ngerasain sesek disini *nunjuk dada.

Dari semua itu, yang paling berart adalah ketika orang itu masih sering ketemu kita,, berpura - pura untuk tidak melihat dan berpura - pura untuk tersenyum setiap saat bener - bener kaya akting di TV, harus serius dan menjiwai, atau semua kesedihan kita bakal nongol dan diliat orang.

Untuk ngakalin itu semua gw mendengarkan lagu - lagu sendu sambil inget semua kenangan itu, berharap kalo itu bisa ke apus dengan cepat karena rasanya nyiksaa..


Setiap hari selama beberapa minggu kaya gitu, perlahan rasanya memudar dan berkurang. Dan setelah berbulan - bulan berlalu tanpa komunikasi gw bisa mengikhlaskan itu semua. Gak mudah dan butuh perjuangan banget untuk bertahan dari kondisi "kehancuran hati" itu, tapiii

Seperti ada rencana Ilahi, gw nonton film "you are the apple of my eyes"..

Kisahnya hampir sama kaya gw,, disitu diajarin banyak hal tentang cinta dan pengorbanan. Dan gw mempelajarinya.

Kurang lebih kaya gini (kalo mau PASTInya bisa nonton dewek)

"Gak mudah untuk mendoakan orang yang kita sayang bahagia  dengan orang lain"

tapi disitu ditulis

"Gw salah, ternyata kalo kita benar2 mencintai seseorang, ketika ada orang lain yang sangat mencintainya, maka dari lubuk hati terdalam kita akan mendoakannya bahagia selamanya" :'D

GOOD NIGHT

JESUS BLESS YOU :)

Selasa, 02 Juli 2013

Rangkuman Tugas Kesehatan Mental

Holaa,, selamat malam..

Ini post terakhir dimata kuliah kesehatan mental gw. Posisi gw ada di semester 4 dan akan berlanjut ke semester 5. yeaahhh

Tulisan 1-1 (Teori Kepribadian Sehat)
Kita bahas mengenai teori kepribadian sehat. Teori kepribadian sehat yang pernah gw bahas, lebih terfokus pada teori psikoanalisa dari Sigmund Freud, teori behavioristik dari John B.Watson, dan teori humanistik dari Abraham Maslow. Pertama, kita bahas mengenai teori psikoanalisa dari Sigmund Freud, mengenai Id, Ego, dan Superego. Id atau yang familiar kita sebut dengan prinsip kesenangan (pleasure principle) berisikan hawa nafsu (instink) karena menyimpan dorongan biologis manusia, dua instink pada manusia itu adalah libido atau hasrat seksual dan thanatos hasrat akan kematian. Ego (prinsip realitas) tentu berkembangnya dari id. Secara garis besar sang ego lah yang menjembatani atau menghubungkan id dengan realitas di dunia luar. Ego yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan dari apa yang ingin manusia lakukan. Superego (prinsip sosial) disini superego berperan sebagai "penegur" jika kita melakukan hal - hal yang kurang manusiawi atau diluar batas moral seseorang. Kedua, aliran Behavioristik dari J.B. Watson Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Ketiga, aliran Humanistik oleh Abraham Maslow manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan - kebutuhan hidupnya. Kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah(bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (Aktualisasi Diri). Jadi, hirarki kebutuhan tersebut yaa seperti ini : (Bawah ke Atas)
  1. Kebutuhan fisiologis atau dasar.*
  2. Kebutuhan akan rasa aman.*
  3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi.*
  4. Kebutuhan untuk dihargai.*
  5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri.
 *No 1 - 4 Maslow menyebutnya sebagai Prinsip Homeostatik(suatu prosos yang terjadi secara terus menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.)

Tulisan 1-2 (Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan)
Secara ilmiah, Penyesuaian Diri berarti upaya manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, mengatasi ketegangan, frustasi atau stress, konflik dengan memerhatikan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup. Proses tersebut melibatkan mental dan akan menghasilkan sebuah perilaku. 
Penyesuaian diri diklasifikasikan kedalam beberapa kelompok, Pertama berdasarkan gejala masalah yang meliputi neurotik, psikotik, psikopatik, epileptik. Kedua, berdasarkan jenis kualitas respon yang meliputi penyesuaian yang normal dan penyesuaian yang menyimpang. Ketiga, berdasarkan jenis masalah meliputi masalah individu, masalah sosial, masalah keluarga, masalah akademik, masalah vokasional dan lain sebagainya. 

Pertumbuhan dikemukakan oleh Werner (1957), ia mendefinisikan pertumbuhan akan selalu meningkat dengan cara yang bertahap.Secara ilmiahnya, pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi secara fisiologis sebagai hasil kematangan fungsi-fungsi fisik yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. 
 
Tulisan 1-3 (Konsep Sehat, Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental, dan Pendekatan Kesehatan Mental)
Menurut buku yang gw baca, disitu ditulis menurut World Health Organization dalam Winkel (1991) disebutin : Sehat adalah suatu keadaan berupa kesejahteraan fisik, mental dan sosial secara penuh dan bukan semata-mata berupa absensinya(absensi disini mungkin si Winkel maksud adalah keberadaan penyakit dalam diri kita) penyakit atau keadaan lemah tertentu.
Sedangkan menurut Zakiah Dorojad (1982) dikatakan Kesehatan Mental adalah terhindarnya seseorang dari gejala – gejala gangguan dan penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin dan membawa kepada kebahagiaan bersama serta mencapai keharmonisasian jiwa dalam hidup.
 
Sekarang, didunia sudah ada beberapa organisasi yang menyediakan Mental Hygiene, contohnya adalah UNESCO(the United Nations Educational Scientific and Cultural Organization), WHO(World Health Organization), dan WFMH(World Federation for Mental Health). Sedangkan diIndonesia sendiri, masalah Kesehatan Mental menjadi salah satu proyek bagi Departemen Kesehatan, contohnya adalah BKKBN.
 
Tulisan 2-1 (Pengertian Stress)
Menurut Hans Selye stess adalah Respon-respon fisiologis dari tubuh terhadap tuntutan lingkungan maupun personal.
 
Hans Selye mengemukakan mengenai tentang General Adaptation Syndrome atau dengan kata lain reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress. General adaptation Syndrome(GAS) memiliki 3 proses/fase/bentuk yaitu :
  1. The Initial Alarm Reaction.
Alarm reaction(reaksi peringatan) pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik. Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin, hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam. Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi.
  2.Resistance Stage
The stage of resistance( reaksi pertahanan). Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh. Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis. Respon ini disebut juga coping mechanism. Coping berarti kegiatan menghadapi masalah, misalnya kecewa diatasi dengan humor, rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya. 
  3.Exhaustion Stage
Stage of exhaustion( reaksi kelelahan). Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas. Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan, mual, diare, gatal-gatal, impotensi, exim, dan berbagai bentuk gangguan lainnya. Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan.
 
Tulisan 2-2 (Teori Kepribadian Sehat 2)
Tokoh pertama, Gordon Allport itu engga setuju dengan yang namanya teori psikoanalisa dari Freud. Allport yakin kalo manusia itu adalah makhluk rasional yang digerakkan oleh sebua kesadaran, yang berdasar pada masa kini, masa depan, dan bukan masa lalu. Allport juga yakin bahwa tingkah lakuk seseorang adalah sesuatu yang terus menerus bergerak, sehingga konsep utama teori nya adalah motivasi yang membuat orang terus bergerak. Allport memandang kepribadian sebagai organisasi dinamik dalam system psikofisik individu yang menentukan penyesuaian unik dengan lingkungannya. Kita menjadi paham bahwa teori kepribadian yang Allport kemukakan itu menggunakan sudut pandang yang positif, yaitu bahwa kepribadian merupakan akumulasi trait yang mengarahkan tingkah laku sesuai dengan prinsip otonomi fungsional. Penekanan Allport bukanlah pada peribadi yang neuritis, tetapi pada pribadi normal, sehat dan matang.
 
Tokoh kedua, Carl Ransom Roger, Teori humanistic Rogers dikenal dengan teori yang perpusat pada pribadi. Menurut Rogers, ada beberapa rumusan mengenai self, yaitu:
  1. self terbentuk melalui diferensiasi medan fenomena
  2. self terbentuk melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu dan dari distorsi pengalaman
  3. self bersifat integral dan konsisten
  4. pengalaman yg tidak sesuai dengan struktur self dianggap sebagai ancaman
  5. self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan belajar
Tokoh ketiga, Erich Fromm, Tema dasar dari dasar semua tulisan Fromm adalah individu yang merasa kesepian dan terisolir karena ia dipisahkan dari alam dan orang-orang lain. Keadaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang, itu adalah situasi khas manusia. Dalam bukunya Escape from Freedom (1941), ia mengembangkan tesis bahwa manusia menjadi semakin bebas dari abad ke abad, maka mereka juga makin merasa kesepian (being lonely). Jadi, kebebasan menjadi keadaan yang negatif dari mana manusia melarikan diri. Dan jawaban dari kebebasan yang pertama adalah semangat cinta dan kerjasama yang menghasilkan manusia yang mengembangkan masyarakat yang lebih baik, yang kedua adalah manusia merasa aman dengan tunduk pada penguasa yang kemudian dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.  
Tulisan 2-3 (Koping Stress)
Menurut Radley, Coping stress yaitu sebagai penyesuaian secara kognitif dan perilaku menuju keadaan yang lebih baik, mengurangi dan bertoleransi dengan tuntutan - tuntutan yang ada yang mengakibatkan stress.
 
Menurut Lazarus dan Folkman (1976), cara coping dibedakan menjadi dua bagian besar berdasarkan tujuan atau intensi individu, yaitu: 
1) Problem Focused Coping. Coping yang memfokuskan pada masalah ini melibatkan usaha yang dilakukan untuk merubah beberapa hal yang menyebabkan stres (stressor). Tujuannya adalah untuk mengurangi tuntutan dari situasi dan meningkatkan usaha individu dalam menghadapi situasi tersebut. Cara ini lebih sesuai apabila digunakan dalam menghadapi masalah atau situasi yang dianggap dapat dikontrol atau dikuasai oleh individu.
 
2) Emotion Focused Coping. Coping ini merupakan bentuk coping yang lebih memfokuskan pada masalah emosi. Bentuk coping ini lebih melibatkan pikiran dan indakan yang ditunjukan untuk mengatasi perasaan yang menekan akibat dari situasi stres. Emotion focused coping, terdiri dari usaha yang diambil untuk mengatur dan mengurangi emosi stres penggunaan mekanisme yang dapat menghindarkan dirinya dari berhadapan dengan tressors.
 
3) Coping Maladaptif. Coping Maladaptif adalah kecenderungan coping yang kurang bermanfaat dan kurang efektif dalam mengatasi sumber stres (Carver, Schaver dan Wentraub dalam Triyani Harika, 2000).
 
Tulisan 3-1 (Hubungan Interpersonal)
 
Model - Model Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship. Hubungan interpersonal mempunyai 4 model yang diantaranya meliputi :
1.       Model pertukaran sosial (social exchange model)
2.       Model peranan (role model).
3.      Model permainan (games people play model).
4.       Model Interaksional (interacsional model).
 
Cara Memulai Hubungan 
1. Pembentukan.
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. Bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya.
 
2. Peneguhan Hubungan.    
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan.
 
 
Intimasi dan Hubungan Pribadi
Dalam suatu hubungan juga perlu adanya companionate love, passionate love dan intimacy love. Karena apabila kurang salah satu saja di dalam suatu hubungan atau mungkin hanya salah satu di antara ketiganya itu di dalam suatu hubungan maka yang akan terjadi adalah hubungan tersebut tidak akan berjalan dengan langgeng atau awet, justru sebaliknya setiap pasangan tidak merasakan kenyamanan dari pasangannya tersebut sehingga yang terjadi adalah hubungan tersebut bubar dan tidak akan ada lagi harapan untuk membangun hubungan yang harmonis dan langgeng. 

Komunikasi yang selalu terjaga, kepercayaan, kejujuran dan saling terbuka pun menjadi modal yang cukup untuk membina hubungan yang harmonis. Maka jangan kaget apabila komunikasi kita dengan pasangan tidak berjalan dengan mulus atau selalu terjaga bisa jadi hubungan kita akan terancam bubar atau hancur. Tentu saja itu akan menyakitkan hati kita dan setiap pasangan di dunia ini pun tidak pernah menginginkan hal berikut.
 
 
Intimasi dan Pertumbuhan 
Hal yang mempengaruhi keintiman itu tumbuh adalah cinta. Dan keintiman tidak akan tumbuh jika tidak ada cinta. Keintiman adalah proses menyatakan siapakah kita sebenarnya kepada rang lain, keintiman juga suatu kebebasan menjadi diri sendiri. Dan keinginan setiap pasangan adalah menjadi intim. 
 
Tulisan 3-2 (Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan 2) 
Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personal adjustment. Schneiders berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery)

Pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi (adaptation), padahal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis, atau biologis. Misalnya, seseorang yang pindah tempat dari daerah panas ke daerah dingin harus beradaptasi dengan iklim yang berlaku di daerah dingin tersebut.

Ada juga penyesuaian diri diartikan sama dengan penyesuaian yang mencakup konformitas terhadap suatu norma. Pemaknaan penyesuaian diri seperti ini pun terlalu banyak membawa akibat lain. Dengan memaknai penyesuaian diri sebagai usaha konformitas, menyiratkan bahwa di sana individu seakan-akan mendapattekanan kuat untuk harus selalu mampu menghindarkan diri dari penyimpangan perilaku, baiksecara moral, sosial, maupun emosional.

Sudut pandang berikutnya adalah bahwa penyesuaian diri dimaknai sebagai usaha penguasaan (mastery), yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikan respons dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan, dan frustrasi tidak terjadi.
 
Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman. Prof. Gessel mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus. Semua pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya. Carl Rogera (1961) menyebutkan 3 aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan: Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan. Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa kecuali.

Tulisan 3-3 (Cinta dan Perkawinan)
Bagaimana Memilih Pasangan
Pendekatan evolusioner ini merupakan konsep biologis yang diterapkan untuk perilaku sosial oleh para ahli psikologi. Evolutionary Psychology didefinisikan sebagai usaha untuk menjelaskan perilaku sosial dalam konteks faktor genetik yang berevolusi sepanjang waktu sesuai dengan prinsip seleksi alami. Evolutionary psychology berpandangan bahwa manusia berevolusi untuk memaksimalkan kesuksesan reproduksi, bahwa laki-laki dan perempuan memiliki agenda yang berbeda atas peran yang berbeda dalam menghasilkan keturunan.
 
Seluk Beluk Hubungan dalam Perkawinan
Unsur-unsur dasar dari cinta yaitu Perhatian (Care), Tanggungjawab (Responsibility), Rasa Hormat (Respect) dan Pengetahuan (Knowledge). Fromm (Fromm, 2005) menjabarkannya sebagai berikut :
Perhatian (Care)
Cinta adalah perhatian aktif pada kehidupan dan pertumbuhan dari apa yang kita cintai. Implikasi dari cinta yang berupa perhatian terlihat jelas dari perhatian tulus seorang ibu kepada anaknya.
Tanggungjawab (Responsibility)
Tanggungjawab dalam arti sesungguhnya adalah suatu tindakan yang sepenuhnya bersifat sukarela. Bertanggungjawab berarti mampu dan siap menganggapi.
Rasa Hormat (Respect)
Rasa hormat bukan merupakan perasaan takut dan terpesona. Bila menelusuri dari akar kata (Respicere = melihat), rasa hormat merupakan kemampuan untuk melihat seseorang sebagaimana adanya, menyadari individualitasnya yang unik. Rasa hormat berarti kepedulian bahwa seseorang perlu tumbuh dan berkembang sebagaimana adanya.

Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan yang menjadi satu aspek dari cinta adalah pengetahuan yang tidak bersifat eksternal, tetapi menembus hingga ke intinya. Perhatian, tanggungjawab, rasa hormat dan pengetahuan mempunyai keterkaitan satu sama lain. Semuanya merupakan sindrom sikap yang terdapat dalam pribadi yang dewasa, yaitu dalam pribadi yang mengembangkan potensi dirinya secara produktif. Berbeda dengan Fromm yang menekankan mengenai sebab, akibat dan aspek-aspek yang menimbulkan cinta dalam penjelasan teori cintanya, Sternberg lebih menekankan pada penjelasan mengenai komponen pembentuk cinta dan beragam jenis cinta yang dihasilkan dari kombinasi tiap komponen.
 
Teori mengenai komponen cinta disebut pula sebagai teori segitiga cinta. Segitiga cinta mengandung 3 komponen sebagai berikut:

1) Keintiman (Intimacy)
Keintiman adalah elemen emosi, yang didalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan (trust) dan keinginan untuk membina hubungan.
2) Gairah (Passion)
Gairah adalah elemen motivasional yang disadari oleh dorongan dari dalam diri yang bersifat seksual.
 
3) Komitmen
Komitmen adalah elemen kognitif, berupa keputusan untuk secara sinambung dan tetap menjalankan suatu kehidupan bersama. (Tambunan, 2001).

Penyesuaian dan Pertumbuhan dalam Perkawinan
Kualitas hubungan pernikahan sekarang telah menjadi lebih penting daripada keabadian nya. Pada bagian, ini mencerminkan kepercayaan yang tumbuh di antara Amerika bahwa kebahagiaan pribadi adalah hak bukan suatu kemewahan. Akibatnya, pasangan cenderung mengharapkan lebih dari pernikahan mereka daripada di masa lalu dan lebih mungkin untuk mengakhiri pernikahan tidak bahagia dari orangtua mereka. Hal ini menyebabkan beberapa pasangan untuk merumuskan expecttations mereka dan klaim pada satu sama lain dalam kontrak perkawinan dan untuk negotiace perbedaan mereka dengan mata ke arah memaksimalkan kebahagiaan bersama. 
 
 
Fiuhhh,,, akhirnya kelar jugaaa.. yeaa Puji Tuhan. Kini semua tugas sudah kelar.. Semua tulisan yang ada di blog ini semoga bermanfaat. Amin :D :D
 
Sumber : 
Tulisann 1
http://galihdh.blogspot.com/2013/04/penyesuaian-diri-dan-pertumbuhan.html
http://galihdh.blogspot.com/2013/04/teori-kepribadian-sehat-ala-writer.html
http://galihdh.blogspot.com/2013/03/konsep-sehat-sejarah-perkembangan.html
 
Tulisan 2
http://galihdh.blogspot.com/2013/04/jreng-pengertian-stress.html
http://galihdh.blogspot.com/2013/04/yang-pertama-teori-kepribadian-sehat.html 
http://galihdh.blogspot.com/2013/04/yeahh-koping-stress.html
 
Tulisan 3
http://galihdh.blogspot.com/2013/06/penyesuaian-diri-dan-pertumbuhan.html
http://galihdh.blogspot.com/2013/06/hubungan-interpersonal.html
http://galihdh.blogspot.com/2013/06/cinta-dan-perkawinan.html