Holaa,, selamat siang para pembaca blog gw.. hohoho
Hait jangan sedih,, bakal lebih banyak post post baru
meneganai hal hal yang berbau kesehatan mental. Kali ini gw bakal membhas
mengenai Teori kepribadian sehat dari 4 tokoh yang pernah hidup dibumi ini.
1. Gordon Allport (1897 – 1967)
Allport itu engg setuju dengan yang
namanya teori psikoanalisa dari Freud. Allport yakin kalo manusia itu adalah
makhluk rasional yang digerakkan oleh sebua kesadaran, yang berdasar pada masa
kini, masa depan, dan bukan masa lalu. Allport juga yakin bahwa tingkah lakuk
seseorang adalah sesuatu yang terus menerus bergerak, sehingga konsep utama
teori nya adalah motivasi yang membuat orang terus bergerak. Allport memandang
kepribadian sebagai organisasi dinamik dalam system psikofisik individu yang
menentukan penyesuaian unik dengan lingkungannya.
Kita menjadi paham bahwa teori kepribadian
yang Allport kemukakan itu menggunakan sudut pandang yang positif, yaitu bahwa
kepribadian merupakan akumulasi trait yang mengarahkan tingkah laku sesuai
dengan prinsip otonomi fungsional. Penekanan Allport bukanlah pada peribadi
yang neuritis, tetapi pada pribadi normal, sehat dan matang. Ada tujuh criteria
dan pribadi yang matang, yaitu :
a.
Memiliki Perluasan Perasaan Diri, artinya
kemampuan untuk berpartisipasi dan menyukai rentang aktivitas yang luas. Namun,
aktivitas itu harus merupakan aktivitas yang relevan dan penting bagi diri kita
sendiri.
b.
Memiliki Hubungan Hangat dengan Orang Lain, artinya
kemampuan untuk membina hubungan intim dengan keluarga, teman, dan anak.
c.
Memiliki rasa aman secara emosional, artinya
kemampuan menerima emosi diri dengan rasa aman, tanpa tertekan.
d.
Memiliki Persepsi Realistis, Artinya
kemampuan memandang dunia secara obyektif atau apa adanya.
e.
Memiliki Ketrampilan, yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan, tugas atau masalah. Orang yang sehat
secara psikis dapat melakukan pekerjaan dengan dedikasi, komitment, dan
keterampilan yang dimiliki.
f.
Memiliki Pemahaman Diri, artinya
kemampuan untuk melihat persamaan dan perbedaan antara gambaran diri ideal
dengan kondisi diri yang sesungguhnya, mampu melihat kelebihan dan kelemahan
diri sendiri.
g.
Memiliki Filsafat hidup yang mempersatukan, artinya
kemampuan mengarahkan dirinya ke masa depan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2.
Carl Ransom Roger
Teori
humanistic Rogers dikenal dengan teori yang perpusat pada pribadi. Beberapa
pandangan tentang manusia:
- Pandangan humanistic menentang konsepsi suram tentang manusia dari psikoanalisa dan konsepsi robot yang mekanistik dalam behaviorisme.
- Rogers meyakini bahwa dalam diri setiap orang terdapat potensi-potensi untuk menjadi sehat dan tumbuh secara kreatif.
- Kegagalan dalam mewujudkan potensi-potensi terjadi akibat pengaruh yang bersifat menjerat dan keliru dari latihan yang diberikan oleh orang tua serta pengaruh-pengaruh sosial lainnya.
- Pengaruh-pengaruh yang merugikan ini dapat diatasi apabila individu mau menerima tanggung jawab untuk hidupnya sendiri. Penerimaan tanggung jawab terhadap diri terungkap dalam sikap yang sadar dan rasional bukan oleh kekuatan tak sadar yang tidak dapat dikontrol.
Menurut Rogers, ada beberapa rumusan
mengenai self, yaitu:
- self terbentuk melalui diferensiasi medan fenomena
- self terbentuk melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu dan dari distorsi pengalaman
- self bersifat integral dan konsisten
- pengalaman yg tidak sesuai dengan struktur self dianggap sebagai ancaman
- self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan belajar
Orang
yang pada masa kanak-kanak selalu mendapat penghargaan positif tanpa syarat
(unconditional positive regard) maka tidak akan terjadi ketidaksesuaian antara
organisme dan diri untuk selanjutnya ia akan dapat beradaptasi dengan baik
secara psikologis.
Sebaliknya,
jika seseorang pada masa anak-anak mendapat penilaian negatif (conditional
positive regard) maka akan terjadi ketidaksesuaian antara organisme dan diri,
dan untuk selanjutnya ia akan sulit untuk beradaptasi secara psikologis.
3. Abraham
Maslow
Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk
memvisualisasi gagasannya mengenai teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan
atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling
tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah
sebagai berikut :
Merupakan tingkat yang paling bawah atau dasar, bersifat
fisiologik(kebutuhan akan udara, makanan, minuman, dan sebagainya) yang
ditandai oleh kurangan sesuatu dalam tubuh orang yang bersangkutan. Kebutuhan
ini dinamakan kebutuhan dasar(basic
needs) yang jika tidak dipenuhi dalam keadaan yang sangat ekstrim bisa
membuat kita-kita kehilangan kendali atas diri sendiri alias jadi liar. Sedangkan kalo berhasil terpenuhi,
maka kita akan naik level yaitu kebuuthan akan rasa aman.
- Kebutuhan akan rasa aman
Kalau yang ini berhubungan dengan jaminan keamanan,
stabilitas, perlindungan, struktur, keteraturan, situasi yang diperkirakan,
bebas dari rasa takut dan cemas, dan sebagainya. Oleh karena itu,, maunusia
menciptakan hukum dan sistem2 demi menjaga privacy
diri masing2.
- Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
Kebutuhan ini membuat individu ingin dan berhsrat untuk
berkomunikasi dengan orang lain, membuat dirinya berharga dihadapan orang lain.
Kehangatan, akrab, bahkan mesra dengan orang lain contohnya, individu juga
butuh menjadi bagian dalam sebuah keluarga, suatu kampong, marga, dan lain2.
Individu yang tidak mempunyai kerabat atau keluarga akan merasa sebatang kara.
- Kebutuhan untuk dihargai
kebutuhan akan harga diri (esteem needs). Ada dua
macam kebutuhan akan harga diri. Pertama, adalah kebutuhan-kebutuhan akan
kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian. Sedangkan
yang kedua adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status,
ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi dari orang
lain. Orang-orang yang terpenuhi kebutuhannya akan harga diri akan tampil
sebagai orang yang percaya diri, tidak tergantung pada orang lain dan selalu
siap untuk berkembang
- Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Kebutuhan ini merupakan kebuthan yang terdapat 17 meta
kebutuhan yang tidak tersusun secara hirarki(Cth :Kebenaran, kebaikan,
keadilan, dll) melainkan saling mengisi. Sedangkan kalo gak berhasil atau tidak
terpenuhi, maka akan terjadi meta patologi(apatisme, kebosanan, putus asa,
dll). Jika kita mampu memnuhi semua 17 meta kebutuhan kurang lebih kita bisa
menjadi orang hebat yang penuh dengan kebahagiaan.
Maslow menyebut empat kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan
harga diri dengan sebutan homeostatis.mudian berhenti dengan sendirinya.
Maslow memperluas cakupan prinsip homeostatik ini kepada
kebutuhan-kebutuhan tadi, seperti rasa aman, cinta dan harga diri yang biasanya
tidak kita kaitkan dengan prinsip tersebut. Maslow menganggap
kebutuhan-kebutuhan defisit tadi sebagai kebutuhan untuk bertahanCinta dan
kasih sayang pun sebenarnya memperjelas kebutuhan ini sudah ada sejak lahir
persis sama dengan insting.
4. Erich
Fromm
Tema dasar dari dasar semua
tulisan Fromm adalah individu yang merasa kesepian dan terisolir karena ia
dipisahkan dari alam dan orang-orang lain. Keadaan isolasi ini tidak ditemukan
dalam semua spesies binatang, itu adalah situasi khas manusia. Dalam bukunya
Escape from Freedom (1941), ia mengembangkan tesis bahwa manusia menjadi
semakin bebas dari abad ke abad, maka mereka juga makin merasa kesepian (being
lonely). Jadi, kebebasan menjadi keadaan yang negatif dari mana manusia
melarikan diri. Dan jawaban dari kebebasan yang pertama adalah semangat cinta
dan kerjasama yang menghasilkan manusia yang mengembangkan masyarakat yang
lebih baik, yang kedua adalah manusia merasa aman dengan tunduk pada penguasa
yang kemudian dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.
Umumnya kata “kebutuhan” diartikan sebagai kebutuhan fisik,
yang oleh Fromm dipandang sebagai kebutuhan aspek kebinatangan dari manusia,
yakni kebutuhan makan, minum, seks, dan bebas dari rasa sakit. Kebutuhan
manusia dalam arti kebutuhan sesuai dengan eksistensinya sebagai manusia,
menurut Fromm meliputi dua kelompok kebutuhan; pertama kebutuhan untuk menjadi
bagian dari sesuatu dan menjadi otonom, yang terdiri dari kebutuhan Relatedness,
Rootedness, Transcendence, Unity, dan Identity. Kedua, kebutuhan memahami
dunia, mempunyai tujuan dan memanfaatkan sifat unik manusia, yang terdiri dari
kebutuhan Frame of orientation, frame of devotion, Excitation-stimulation, dan
Effectiveness.
Kebutuhan Kebebasan dan Keterikatan
1.
Keterhubungan (relatedness): Kebutuhan
mengatasi perasaan kesendirian dan terisolasi dari alam dan dari dirinya
sendiri. Kebutuhan untuk bergabung dengan makhluk lain yang dicintai,menjadi
bagian dari sesuatu. Keinginan irasional untuk mempertahankan hubungan yang
pertama, yakni hubungan dengan ibu, kemudian diwujudkan ke dalam perasaan
solidaritas dengan orang lain. Hubungan paling memuaskan bisa positif yakni
hubungan yang didasarkan pada cinta, perhatian, tanggung jawab, penghargaan,
dan pengertian dari orang lain,bisa negatif yakni hubungan yang didasarkan pada
kepatuhan atau kekuasaan.
2.
Keberakaran (rootedness): Kebutuhan
keberakaran adalah kebutuhan untuk memiliki ikatan-ikatan yang membuatnya
merasa nyaman di dunia (merasa seperti di rumahnya). Manusia menjadi asing
dengan dunianya karena dua alasan yaitu:
- Dia direnggut dari akar-akar hubungannya oleh situasi (ketika manusia dilahirkan, dia menjadi sendirian dan kehilangan ikatan alaminya)
- Fikiran dan kebebasan yang dikemangkannya sendiri justru memutus ikatan alami dan menimbulkan perasaan isolasi/tak berdaya.
Keberakaran adalah kebutuhan untuk mengikat diri dengan
kehidupan. Setiap saat orang dihadapkan dengan dunia baru, dimana dia harus
tetap aktif dan kreatif mengembangkan perasaan menjadi bagian yang integral
dari dunia. Dengan demikian dia akan tetap merasa aman, tidak cemas, berada di
tengah-tengah duania yang penuh ancaman. Orang dapat membuat ikatan fiksasi
yang tidak sehat, yakni mengidentifikasikan diri dengan satu situasi, dan tidak
mau bergerak maju untuk membuat ikata baru dengan dunia baru.
3.
Menjadi pencipta (transcendency):
Karena individu menyadari dirinya sendiri dari lingkungannya, mereka kemudian
mengenali betapa kuat dan menakutkan alam semesta itu, yang membuatnya meras
tak berdaya. Orang ingin mengatasi perasaan takut dan ketidakpastian menghadapi
kemarahan dan ketakmenentuan semesta. Orang membutuhkan peningkatan diri,
berjuang untuk mengatasi sifat fasif dikuasai alam menjadi aktif, bertujuan dan
bebas, berubah dari makhluk ciptaan menjadi pencipta. Seperti menjadi
keterhubungan, transendensi bisa positif (menciptakan sesuatu) atau negatif
(menghancurkan sesuatu).
4.
Kesatuan (unity): Kebutuhan untuk
mengatasi eksistensi keterpisahan antara hakikat binatang dan non binatang
dalam diri seseorang. Keterpisahan, kesepian, dan isolasi semuanya bersumber
dari kemandirian dan kemerdekaan “untuk apa orang mengejar kemandirian dan
kemerdekaan kalau hasilnya justru kesepian dan isolasi?” dari dilema ini muncul
kebutuhan unitas. Orang dapat mencapai unitas, memperoleh kepuasan (tanpa
menyakiti orang lain dan diri sendiri) kalau hakikat kebinatangan dan
kemanusiaan itu bisa didamaikan, dan hanya dengan berusaha untuk menjadi
manusia seutuhnya melalui berbagi cinta dan kerjasama dengan orang lain.
5.
Identitas (identity): Kebutuhan untuk
menjadi “aku”, kebutuhan untuk sadar dengan dirinya sendiri sebagai sesuatu
yang terpisah. Manusia harus merasakan dapat mengontrol nasibnya sendiri, harus
bisa membuat keputusan, dan merasa bahwa hidupnya nyata nyata miliknya sendiri.
Misalnya orang primitive mengidentifikasikan diri dengan sukunya, dan tidak
melihat dirinya sendiri sebagai bagian yang terpisah dari kelompoknya.
Kebutuhan untuk memahami dan
beraktivitas
1)
Kerangka orientasi (frame of orientaion):
Orang membutuhkan peta mengenai dunia sosial dan dunia alaminya; tanpa peta itu
dia akan bingung dan tidak mampu bertingkah laku yang ajeg-mempribadi. Manusia
selalu dihadapkan dengan fenomena alam yang membingungkan dan realitas yang
menakutkan, mereka membutuhkan hidupnya menjadi bermakna. Dia berkeinginan
untuk dapat meramalkan kompleksitas eksistensi. Kerangka orientasi adalah
seperangkat keyakinan mengenai eksistensi hidup, perjalanan hidup-tingkah laku
bagaimana yang harus dikerjakannya, yang mutlak dibutuhkan untuk memperoleh
kesehatan jiwa.
2)
Kerangka kesetiaan (frame of devotion):
Kebutuhan untuk memiliki tujuan hidup yang mutlak. Orang membutuhkan sesuatu
yang dapat menerima seluruh pengabdian hidupnya, sesuatu yang membuat hidupnya
menjadi bermakna. Kerangka pengabdian adalah peta yang mengarahkan pencarian
makna hidup, menjadi dasar dari nilai-nilai dan titik puncak dari semua
perjuangan.
3)
Keterangsangan- stimulasi
(excitation-stimulation): Kebutuhan untuk melatih sistem syaraf, untuk
memanfaatkan kemampuan otak. Manusia membutuhkan bukan sekedar stimulus
sederhana (misalnya: makanan), tetapi stimuli yang mengaktifkan jiwa (misalnya:
puisi atau hukm fisika). Stimuli yang tidak cukup direaksi saat itu, tetapi harus
direspon secara aktif, produktif, dan berkelanjutan.
4)
Keefektivan (effectivity): Kebutuhan
untuk menyadari eksistensi diri melawan perasaan tidak mampu dan melatih
kompetensi/kemampuan.
WOW!! Tulisan terpanjang yang pernah gw
tulis dalam blog ini. Semoga ibu dan temen2 niat bacanya. Kalo ibu selesai
membaca entri ini lalu mengalami pusing, mual – mual, lemah, lesu, lunglai, itu
sepertinya ibu dan temen2 keracunan tulisan. Jadi saran say amah, segera tutup
blog nya trus ke minimarket buat jajan yang enak2 untuk mengembalikan tubuh
yang tercancam itu. Hohoho
Semoga tulisan diatas menarik dan
bermanfaat.
ADIOS!!
Sumber
:
Feist, Jeis and Gregory J. Feist. 2008. Theory of Personality. Seventh Edition.
The Mcgraw-Hill Companies : America.
Hall, Calvin S. & Gardner Lindzey. 1993. Psikologi
Kepribadian 2 (Teori-teori Holistik). Yogyakarta: Kanisius.
http://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslow.
www.psychologymania.com/2010/05/erich-fromm-teori-psikologi-sosial.html